BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Eksistensi kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bagi Mahasiswa
Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
Kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tentang ketarbiyahan (kependidikan) bagi mahasiswa
Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah STAIN
Pekalongan memiliki dasar pemikiran yang menjadi acuan eksistensi kegiatan
tersebut. Adapun dasar pemikirannya adalah sebagai berikut :
1.
Dalam
kurikulum jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan, bobot KKL adalah 0 SKS, namun
demikian program ini bersifat wajib bagi seluruh mahasiswa. Dikatakan wajib
karena kegiatan ini merupakan program intra-kurikuler mahasiswa Prodi PAI
Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan. Oleh karena itu, setiap mahasiswa yang belum
melakukan kegiatan ini, dipastikan secara administrasi dan akademis belum
diakui memenuhi kualifikasi sebagai output (keluaran) dan outcome
(hasil) mahasiswa STAIN Pekalongan.
2.
Kompetensi
utama lulusan mahasiswa Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan yaitu
menjadi guru agama Islam yang profesional. Untuk memiliki kompetensi tersebut,
mahasiswa sebagai calon guru harus meningkatkan kualitas dirinya secara terus
menerus melalui usaha pendidikan dan pelatihan serta menggali pengalaman yang
diperoleh dari berbagai lembaga pendidikan yang telah menunjukkan keunggulan
dalam mengembangkan profesi guru.
3.
Disamping
kompetensi utama diatas, lulusan mahasiswa Prodi PAI Jurusan Tarbiyah
diharapkan dapat menjadi pengelola lembaga pendidikan yang profesional dan
unggul. Sebagai pengelola lembaga pendidikan yang profesional dan unggul,
mereka dituntut untuk memiliki berbagai pengalaman tentang pengelolaan lembaga
pendidikan. Mereka harus belajar secara langsung terhadap lembaga pendidikan
yang telah mampu mengelola pendidikan secara unggul dan profesional.
Untuk itu,
Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan memilih SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang
sebagai tempat KKL tentang ketarbiyahan bagi mahasiswa Prodi PAI Jurusan
Tarbiyah pada semester genap tahun akademik 2013/2014 karena sekolah tersebut
termasuk lembaga pendidikan di Indonesia yang unggul dan berprestasi
B.
Standar dan Kompetensi Dasar Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
1.
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi kegiatan Kuliah Kerja Lapangan tentang
Ketarbiyahan adalah mahasiswa mampu menelaah secara komprehensif tentnag
pengelolaan pendidikan di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang.
2.
Kompetensi Dasar
Adapun kompetensi dasar yang hendak dicapai oleh mahasiswa peserta
Kuliah Kerja Lapangan tentang ketarbiyahan adalah sebagai berikut:
a)
Mahasiswa dapat mengurai tentang manajemen pengelolaan kurikulum
dan program pembelajaran,
b)
Mahasiswa dapat menemukan tentnag manajemen tenaga kependidikan,
c)
mahasiswa dapat mengungkap manajemen kesiswaaan,
d)
Mahasaswa dapat menelaah tentang manajemen keuangan dan pembiayaan,
e)
Mahasiswa dapat menggali tentang manajemen sarana dan prasarana,
dan
f)
Mahasiswa dapat mengungkap tentang manajemen hubungan sekolah
dengan masyarakat.
BAB
II
POKOK-POKOK
PEMIKIRAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
A.
Pengertian Manajemen Pendidikan
Secara etimologis, kata “manajemen”
berasal dari kata “managio” berarti “pengurusan” atau “managiare”,
yaitu melatih dalam mengatur langkah-langkah, atau dapat juga berarti bahwa
manajemen sebagai ilmu, kiat dan profesi. Kata
manajemen juga berasal dari bahasa Inggris yakni berasal dari kata (verb) “to
manage” yang identik dengan kata “to control” dan “to handle”.
Kata manajemen secara etimologis berarti mengelola, memeriksa atau mengawasi
dan mengurus.
Ditinjau secara terminologi
kata “manajemen” memiliki banyak makna. Nanang Fattah dalam bukunya Landasan
Manajemen Pendidikan memberikan batasan, manajemen merupakan proses
merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan
segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien.
Kementrian Pendidikan Nasional
memberikan definisi manajemen sebagai proses penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mencapai sasaran.
Oemar Hamalik dalam bukunya Manajemen
Pengembangan Kurikulum memberikan batasan kata manajemen yaitu suatu proses
sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha-usaha manusia dengan bantuan
manusia lain serta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian
tersebut, maka manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses dengan
menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai suatu
tujuan.
Manajemen pendidikan menurut
Sagala adalah penerapan ilmu manajemen dalam dunia pendidikan atau sebagai
penerapan manajemen dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan
praktek-praktek pendidikan. Manajemen pendidikan adalah aplikasi prinsip,
konsep dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.
Manajemen pendidikan lebih
bersifat umum untuk semua aktivitas pendidikan pada umumnya, sedangkan
manajemen pendidikan Islam lebih khusus lagi mengarah pada manajemen yang
diterapkan dalam pengembangan pendidikan Islam. Dalam asrti bagaimana
menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif dan
efesien untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan
hasil pendidikan Islam itu sendiri.
B.
Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Secara umum yang menjadi
substansi dari manajemen pendidikan, adalah: a) Manajemen kurikulum dan
pembelajaran, b) Manajemen personalia, c) Manajemen peserta didik, d) Manajemen
administrasi sekolah, e) Manajemen sarana dan prasarana, f) Manajemen keuangan,
g) Manajemen hubungan masyarakat.
C.
Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan mempunyai
fungsi yang terpadu dengan proses pendidikan khususnya dengan proses
pembelajaran. Manajemen adalah ilmu aplikatif dimana jika dijabarkan menjadi
sebuah proses tindakan meliputi beberapa hal: planning, organizing,
actuating, dan controling.
1.
Perencanaan (Planning)
Nanang Fattah mengutip penjelasan
Roger A. Kauffman tentang perencanaan, yaitu proses penentuan tujuan atau
sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan
untuk mencapai tujuan itu seefisien mungkin.
Fungsi perencanaan mencakup berbagai
kegiatan menentukan kebutuhan, penentuan strategi pencapaian tujuan, menentukan
isi progam pendidikan, dan lain-lain. Dalam rangka pengelolaan diperlukan
kegiatan penyusunan rencana, yang menjangkau ke depan, untuk memperbaiki
keadaan dan memenuhi kebutuhan dikemudian hari, menentukan tujuan yang hendak
ditempuh, menyusun program yang meliputi pendekatan, jenis dan urutan kegiatan,
menetapkan rencana biaya yang diperlukan, serta menentukan jadwal dan proses
kerja.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Ramayulis
menyatakan bahwa pengorganisasian dalam pendidikan Islam adalah proses
penentuan struktur, aktivitas, interaksi, koordinasi, desain struktur,
wewenang, tugas secara transparan dan jelas.
Fungsi organisasi
meliputi pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana, distribusi tugas dan
tanggung jawab dalam pengelolaan secara integral. Untuk itu perlu dilakukan
kegiatan-kegiatan, seperti: mengidentifikasi jenis dan tugas tanggung jawab dan
wewenang, merumuskan antara hubungan kerja.
3.
Penggerakan (Actuating)
George R. Terry
mendefinisikan actuating sebagai “tindakan mengusahakan agar semua
anggota kelompok suka berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran agar sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi”.
Fungsi penggerakan
yang dimaksudkan untuk meningkatkan efesiensi proses dan keberhasilan program
pelatihan. Hal ini diperlukan sehubungan dengan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab serta kewenangan tadi, sehingga terjadi peningkatan kegiatan
personal, yang pada gilirannya diharapkan meningkatkan keberhasilan program.
4.
Pengawasan (Controling)
Pada dasarnya
rencana dan pelaksanaan merupakan satu kesatuan tindakan, walaupun hal ini
jarang terjadi. Pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil tercapai.
Pengawasan
adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna
menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya.
BAB
III
POKOK-POKOK
PEMIKIRAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN IMPLEMENTASINYA DI SMP ISLAM AL AZHAR 14
SEMARANG
A.
Visi dan Misi SMP Islam Al- Azhar 14 Semarang
Adapun
visi dan misi SMP Islam Al- Azhar 14 Semarang adalah sebagai berikut:
1.
Visi
Unggul dalam
prestasi, berbudi, cerdas, dan religius.
2.
Misi
a)
Melaksanakan sistem pendidikan yang Islami
b)
Menumbuhkembangkan potensi akademis dan non akademis peserta didik
c)
Meningkatkan kualitas lulusan peserta didik
d)
Meningkatkan kemampuan guru secara profesional
e)
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
f)
Meningkatkan manajemen sekolah yang handal
g)
Membina ukhuwah
Islamiyah antar masyarakat sekolah
B.
Manajemen Pengelolaan Kurikulum dan Strategi Pembelajaran
SMP
Islam Al Azhar 14 Semarang dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan dua
macam kurikulum, yaitu Kurikulum Diknas dan kurikulum Al Azhar. Kurikulum
diknas merupakan kurikulum yang sudah menjadi kesepakatan bersama dalam dinas
pendidikan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di seluruh Indonesia
terkhusus pada SMP Islam Al Azhar 14 Semarang. Kurikulum tersebut berupa
kurikulum 2013 yang ciri khas dari kurikulum tersebut salah satunya ialah
berpusat pada peserta didik. Kurikulum 2013 tersebut di dalam kegiatan belajar
mengajar di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang di berlakukan pada peserta didik
kelas VII. SMP Islam Al Azhar 14 Semarang mencoba menggunakan kurikulum 2013
walaupun sekolah tersebut bukan termasuk sekolah yang diuji cobakan dalam
penggunaan kurikulum 2013. Dalam penggunaan kurikulum 2013 SMP Islam Al Azhar
tidak mengalami kesulitan, dikarenakan sebelum menggunakan kurikulum 2013
kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah ialah memprioritaskan peserta
didik sebagai pusat pembelajaran. Sedangkan untuk peserta didik kelas VIII dan IX
masih menggunakan kurikulum KTSP.
Kurikulum
yang kedua yang digunakan di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang ialah kurikulum Al
Azhar. Kurikulum Al Azhar merupakan kurikulum yang berisi tambahan mata
pelajaran bahasa arab, Al-quran, qiro’ati, dan IMTAQ yang dikaitkan dengan
Al-quran serta adanya hafalan surat juz ke-30 atau yang sering disebut dengan
sebutan tahfidz Al quran. SMP Islam Al Azhar 14 Semarang dalam menggunakan
kurikulum Al Azhar mengacu pada sekolah Al Azhar yang ada di Jakarta.
Berikut
ini merupakan struktur kurikulum di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang :
No
|
Mapel
|
VII
|
VIII
|
IX
|
1
|
PAI
|
3
|
2
|
2
|
2
|
PKn
|
3
|
2
|
2
|
3
|
B. Indonesia
|
6
|
5
|
5
|
4
|
Matematika
|
6
|
6
|
6
|
5
|
Sains
|
5
|
5
|
5
|
6
|
IPS
|
4
|
4
|
4
|
7
|
B. Inggris
|
4
|
4
|
4
|
8
|
Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9
|
Prakarya/TIK
|
2
|
2
|
2
|
10
|
Penjas
|
3
|
2
|
2
|
11
|
B . Jawa
|
2
|
2
|
2
|
12
|
BK
|
1
|
1
|
1
|
13
|
Al Qur’an
|
2
|
2
|
2
|
14
|
B. Arab
|
2
|
2
|
2
|
15
|
BTAQ (Qiro’ati)
|
2
|
2
|
2
|
Sedangkan dalam strategi pembelajarannya, sekolah SMP Islam
Al-Azhar 14 Semarang untuk kelas VII menggunakan pendekatan cara gaya belajar:
visual, estetik, audio. Pendekatan ini lebih menekankan pada pembelajaran
berdasarkan bakat dan minta peserta didik. Sedangkan untuk kelas VIII dan IX
menggunakan model akademis, yaitu dengan mengelompokkan anak yang pintar dengan
anak yang pintar, anak yang sedang dengan yang sedang dan anak yang kurang
dengan anak yang kurang. Akan tetapi model ini banyak mudhorotnya karena kelas
yang didominasi anak-anak pintar akan meremehkan kelas anak yang kurang pintar
dan tidak mau mengajarkan ilmunya kepada temannya yang kurang pintar. Sedangkan
kelas yang terdiri dari kumpulan anak-anak yang kurang pintar membuat guru
kesulitan dalam mengajar sehingga dengan model ini mengakibatkan yang pintar
semakin pintar dan yang bodoh semakin bodoh.
C.
Manajemen Tenaga Kependidikan
Suatu
lembaga pendidikan ada beberapa komponen yang harus ada guna menunjang keberlangsungan
proses pendidikan. Salah satunya adalah tenaga pendidik. Ketika suatu lembaga
pendidikan tidak memiliki tenaga pendidik, maka akan mustahil pendidikan tersebut akan berkembang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini juga yang diperhatikan oleh
SMP Al Azhar 14 Semarang. Lembaga pendidikan yang berada di bawah yayasan
pendidikan Islam (YPI) ini sangat memperhatikan aspek tenaga kependidikan guna
mengantarkan siswa-siswinya untuk dapat bersaing dengan sekolah unggulan yang
ada.
Dalam
perekrutan tenaga pendidik atau guru, pihak yayasan tidak main-main. Untk
menjadi tenga pendidik di SMP Al Azhar 14 Semarang harus memenuhi syarat
kualifikasi dan mengikuti seleksi ketat. Untuk syarat yang harus dpenuhi di
antaranya, minimal pendidikan strata 1 (S-1), beragama Islam, dan menguasai
bahasa Inggris. Selain itu ada syarat lain
yang harus dipenuhi calon pendidik SMP Al Azhar 14 Semarang, yaitu tidak
diperkenankan double job, artinya
tidak diperkenankan mengajar di sekolah lain meskipun ia baru masuk tahap
seleksi. Jika ketahuan mendua secara otomatis akan langsung dicoret dari dafar
calon pendidik. Satu hal lagi yang harus dikuasai tenaga pendidik yaitu sesuai
dengan visi dan misi yang diemban SMP Al Azhar 14 Semarang ini bahwasanya,
dalam proses KBM pendidik harus mampu memasukkan muatan IMTAQ dalam setiap mata
pelajaran yang diajarkan.
Untuk
memperoleh tenaga pendidik yang benar-benar memilki kredibilitas dan potensi
yang unggul, maka dalam perekrutannya pun membutuhkan tahap yang ketat agar
tidak terjadi kesalahan dalam merekrut calon pendidik. Bebera tahapan yang
harus dilewati calon pendidik SMP AL Azhar 14 Semarang ini, diantaranya:
1. Seleksi administrasi
2. Test tertulis
3.
Micro theacing
4. Psikotest
5. Wawancara.
Jika
calon pendidik berhasil melewati kelima tahapan tersebut, maka akan dinyatakan
lolos seleksi dan dapat mengajar di SMP Al Azhar 14 Semarang. Dinyatakan lolos
seleksi bukan berarti semuanya selesai, maksudnya adalah bahwa ad beberapa
tahap atau jenjang yang harus dilewati pendidik ataupun karyawan untuk mencapai
puncak atau dapat dikatakan menjadi karyawan tetap yayasan. Untuk mencapai itu
tahapan yang harus di lalui adalah:
1. GTT (Guru Tidak Teteap)
Maksudnya adalah selama
tiga bulan pertama karyawan atau guru akan dipantau kinerjanya, ketika selama
tiga bulan pertama memiliki prestasi kinerja yang bagus maka sudah dipastikan
akan aman.
2. Kontrak
Setelah melewati masa
percobaan selama tiga bulan maka mereka akan menjadi karyawan atau guru
kontrak.
3. Magang
Jika dinyatakan
berhasil melewati masa kontrak makan akan melaju ke tahap magang, biasanya
disebut juga sebagai guru ngabdi.
4. Karyawan Tetap Definif
Maksudnya adalah sudah
menjadi karyawan atau guru tetap SMP Al Azhar 14 Semarang.
5. Karyawan Tetap Yayasan
Setelah berhasil
melewati tahapan di atas, maka mereka berhak menyandang sebagai karyawan atau
guru tetap yayasan Al Azhar, biasanya gelar ini akan disandang setelah melewati
lima tahun mengajar atau bekerja.
Untuk
menciptakan siswa-siswa yang cerdas dan mampu bersaing, maka dibutuhkan tenaga
pendidik yang cerdas juga. Tentunya, untuk mencpai itu semua, pihak yayasn
menawarkan program yang dapat mengembangkan karyawan, yaitu dengan adanya
program pembinaan. Program pembinaan itu sendiri ada empat jenis, yaitu:
1. Pembinaan langsung dari YPI.
2. Pembinaan Diknas.
3. Pembinaan Internal.
4. Pembinaan Insidental.
D.
Manajemen Kesiswaan
1.
Mekanisme dan Strategi Rekruitmen Siswa
a)
Kualifikasi calon siswa baru yaitu tidak membedakan siswa pintar
atau tidak pintar ( semua siswa dapat mendaftar dan masuk ke sekolah Al-Azhar
14 Semarang).
b)
Sebelum kelulusan SD, di Sekolah Al-Azhar ini telah membuka tes
masuk terlebih dahulu.
c)
Semua anak dari SD Al-Azhar harus diterima di SMP Islam Al-Azhar
ini, karena SMP Al-Azhar ini berprinsip bahwa pendidikan itu harus bertahap dan
berkelajutan.
d)
Pada saat Pendaftaran Wali siswa ditarik biaya setengah dari biaya
masuk secara keseluruhan
e)
Pada tahun ini SMP Islam Al-Azhar membuka pendaftaran sebanyak 150
quota.
f)
Untuk prosentase kelulusan SMP Islam Al-Azhar selalu 100% dan
jumlah siswa barunya selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
2.
Pengembangan Kemampuan Akademik dan Non Akademik
Program
manajemem kesiswaan pada sekolah SMP Al-Azhar 14 Semarang terbagi menjadi dua
yaitu:
a)
Program Akademik, program akademik di SMP Al-Azhar ini antara lain:
1)
Remidial
2)
Pengayaan
3)
Pendalaman materi
4)
TRY OUT
5)
OSN
b)
Program Non Akademik
Program Non
Akademik yaitu program yang dilaksanakan untuk mengembangkan potensi dan bakat
dari masing-masing siswa.
1)
Program Kemuridan
· Masa orientasi
murid
· Masa orientasi
murid ini dilaksanakan untuk siswa baru ketika pertama masuk yang bertujuan
untuk memperkenalkan lingkungan sekolah dengan siswa sendiri.
· Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa (LDKS)
· Fieldtrip dalam kota
· Studi wisata
bagi kelas VIII
· Outbond bagi murid kelas VII
· Pentas seni dan
pagelaran karya murid
· Parent teacher
Parent
Teacher yaitu orang tua siswa ditugaskan untuk mengajar kelas anaknya sendiri
sesuai dengan profesi atau keahliannya selama satu sampai dua jam. Parent
teacher ini dilaksanakan bertujuan agar orang tua dapat mengetahui
bagaimana pembelajaran anak didalam kelas. Misalnya, terdapat wali murid
berprofesi sebagai dokter maka ia ditugaskan mengajar tentang kesehatan.
· Perayaan hari
besar Islam dan Nasional
· Ekstra
kurikuler
· Pertukaran
pelajar
2)
Program Keagamaan
·
PAI , Al Qur’an dan B Arab
·
Tadarus Al Qur’an
Dilaksanakan
pagi hari sebelum memulai pelajaran.
·
Integrasi agama dalam setiap mata pelajaran umum dan Iptek pada
pelajaran Agama
§
Kesinambungan antara semua mata pelajaran umum dengan pelajaran
agama.
·
Sholat dhuha dua pekan sekali setiap hari senin
·
Sholat Dzuhur dan Jum’at berjama’ah
·
Amaliyah Ramadhan
·
Pesantren Ramadhan
·
Penyembelihan hewan qurban
·
Hafalan Qur’an Juz 30
§
Sistem hafalan yaitu berkelompok minimal 10 siswa dalam satu regu
dan didampingi oleh satu guru pembimbing, kelompok ini dibentuk dengan
mempertimbangkan kemampuan siswa.
·
Gerakan saudara asuh
·
Khotmil Qur’an
§
Dilaksanakan setiap setahun sekali bagi siswa yang sudah menghafal
al-qur’an 30 juz seperti yang telah ditargetkan oleh sekolah.
·
Pembiasaan salam
·
Mentoring murid
3)
Kesehatan, Keamanan dan Kenyamanan Siswa
Untuk kesehatan, keamanan dan kenyamanan sudah baik karena didukung
dengan sarana dan prasarana yang memadai. seperti UKS, Kamar mandi, dan sarana
penunjang lainnya yang mempengaruhi proses pembelajaran.
4)
Tata Tertib
Tata tertib peserta didik di SMP Al-Azhar 14 Semarang menggunakan
sistem poin, dimana setiap siswa yang berlaku baik maka akan mendapat poin
positif ( plus) dan siswa yang berlaku tidak baik maka akan mendapat poin
negatif. Jika poin negatif telah terkumpul banyak maka siswa dapat dikeluarkan
dari SMP Al-Azhar.
Untuk menanamkan kedisiplinan, SMP Al-Azhar 14 Semarang
meminimalisir siswa agar tidak saling mencontek. Apabila diketahui mencontek
maka wali siswa akan dipanggil kesekolah.
E.
Manajemen Keuangan dan Pembiayaan
1.
Sumber Dana dari SPP Siswa
Di
SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang dalam sistem pembayaran SPP antara kelas VII, VIII,
dan IX berbeda. Untuk SPP kelas VII, 1 bulannya Rp. 600.000,-, sedangkan untuk
kelas VIII dan IX disesuaikan dengan kebutuhan di kelas VIII dan IX.
Untuk
uang penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMP Islam Al-Azhar, biaya yang
dibebankan untuk peserta didik baru adalah Rp. 13.000.000,- ditambah dengan
uang modul yang totalnya Rp. 15.000.000,-
2.
Sumber Dana dari Pemerintah, dan Sumber Lainnya
SMP
Islam Al-Azhar adalah lembaga sekolah swasta yang berasal dari Yayasan
Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar di Jakarta sehingga sumber dana yang di SMP
Islam Al-Azhar berasal dari swasta juga. Dalam hal ini pembiayaan operasional
SMP Islam Al-Azhar berasal dari Yayasan Bina Manusia (Bimatama) Semarang.
Sedang Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar Jakarta tempat SMP Islam Al-Azhar bernaung
hanya menjadi sumber manajemen kurikulum.
Namun
di SMP Islam Al-Azhar juga mendapat bantuan operasional sekolah (BOS) dari
pemerintah.
3.
Gaji Guru, Staf admistrasi, dan penjaga/keamanan
Guru,
staf admistrasi, dan karyawan lainnya di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang akan
mendapat uang Pembinaan Karyawan yang berasal dari:
• YPI
• Diknas
• Internal
• Insidental
Selain
itu kesejahteraan guru dan karyawan berasal dari:
·
Gaji/ Honor:Gaji Pokok, Tunjangan, Uang Makan, Transport, Uang
Kerajinan Kerja
·
Non Gaji:Pengganti cuti, Penggantian kacamata, Pengobatan, Hadiah
menikah, Pesangon, JHT, Rekreasi, Umroh, Study Lanjut
4.
Strategi Menggali Sumber Dana
Sumber
dana SMP Islam Al-Azhar berasal dari: SPP (orangtua), Kas Yayasan, Sekolah
(RAPBS), Kegiatan dan Pelaporan.
F.
Manajemen Sarana dan Prasarana
Untuk
mencapai keberhasilan dari suatu proses belajar mengajar maka perlu ditunjang
dengan berbagai saran dan prasarana. Setiap sekolah sudah semestinya memiliki
sarana prasarana yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
Sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran langsung di SMP Al Azhar 14 Semarang
meliputi: laboratorium bahasa, laboratorium IPA, Perpustakaan, Ruang seni
Budaya dengan kondisi baik dan memadai sebagaimana fungsinya. Dengan adanya
sarana tersebut siswa lebih mudah memahami dan mengeksplorasi pembelajaran.
Seperti halnya dalam perpustakaan dimana telah tersedia buku bacaan atau referensi
yang sudah cukup lengkap, akan tetapi pada ruang baca diperpustakaan terlalu
sedikit dibanding dengan jumlah siswanya.
Sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran tidak langsung di SMP Al Azhar Semarang yang
terdiri dari :
1.
Ruang kelas yang representatif dimana posisi tempat duduk siswa
satu meja satu siswa sehingga siswa diharapkan akan lebih mandiri.
2.
Kantor pejabat dan staf administrasi sudah cukup
lengkap meliputi: ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha, Ruang
Jam’iyah dan Ruang BK dimana dalam masing-masing bagian ruangan sudah
terfasilitasi dengan sesuai kebutuhannya masing-masing.
3.
Kamar mandi yang tersedi disana sudah mencukupi dimana dalam setiap
sudut rangan sudah tersedia kamar mandi dengan keadaan kamar mandi/ toilet
bersih.
Disana
kami sempat melakukan wawancara pada beberapa siswa tentang sarana dan
prasarana yang disediakan oleh sekolah mereka mengatakan sudah cukup puas
dengan sarana yang ada karena bakat dan minat mereka tersalurkan.
Untuk
managemen sarana dan prasarana di SMP Al Ahzar 14 berpusat pada yayasan dimana
sekolah hanya mengelola, memanfaatkan, menginventarisasi dan merawat semua
sarana dan prasarana yang ada disekolah tersebut.
G.
Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1.
Kerjasama
dengan lembaga pendidikan yang lain
SMP Al-Azhar 14 Semarang merupakan salah satu sekolah swasta
Islam yang dinaungi oleh sebuah Yayasan pusat yaitu Yayasan Pesantren Islam
Al-Azhar (YPI) yang berpusat di kota Jakarta. Yayasan ini merupakan yayasan
pusat yang mengkoordinir seluruh sekolah Al-Azhar yang ada di Indonesia. Melihat bahwa pola pendidikan Al-Azhar
ternyata mendapat tempat di hati umat (masyarakat sekitar), maka Yayasan
BIMATAMA (Bina Manusia Utama)yang berada Jalan Kelentengsari
I Pedalangan Banyumanik,Semarang, merasa perlu memprakarsai suatu kerjasama pendidikan dalam bentuk kerjasama
franchise.Bentuk kerjasama ini kemudian dikenal dengan nama“Di Bawah
Bimbingan”. Artinya bahwa SMP Al-Azhar 14 Semarang tidaklah berdiri sendiri
seperti halnya sekolah lain, akan tetapi
ada pihak terkait yang menaunginya.
Dalam bentuk kerjasama “Di Bawah Bimbingan” Yayasan Pesantren Islam
Al-Azhar, Yayasan BIMATAMA Semarang sebagai penyelenggara KB, TK, SD
serta SMP Islam Al-Azhar yang berkedudukan di kota Semarang berada
dalam naungan YPI Al-Azhar dengan Keputusan Nomor 161/YPI/Pend./X/1998 mendapatkan
nomor urut jenjang 14 kemudian dikenal dan disebut dengan nama
“SMP ISLAM AL-AZHAR 14 SEMARANG”.
2.
Strategi
membangun kerjasama dengan lembaga non pendidikan
a.
Dinas
terkait
b.
Media
Massa
Di SMP Islam Al-Azhar
14 Semarang ini bekerjasama dengan media massa salah satunya yaitu kerjasama
dengan kompas, salah satu media non elektronik yang mana memuat berbagai hal
menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di
sekolah tersebut, hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen maupun wujud
apresiasi terhadap terselenggaranya segala program yang ada pada sekolah ini
sekaligus sebagai pembuktian bahwa SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang ini mempunyai
kualitas yang baik, dan tidak kalah dengan sekolah unggulan lainnya, hal ini
juga dilakukan sebagai ajang promosi agar para orang tua dapat menyekolahkan
anaknya di sekolah tersebut, karena sekolah ini tidak hanya mengedepankan
kualitas di bidang akademiknya saja, akan tetapi juga dibidang keagamaan.
3.
Strategi
membangun kerjasama dengan lembaga non pendidikan
a.
Jam’iyyah
Merupakan suatu
perkumpulan antara orang tua murid yang mana, kegiatan ini biasanya dilakukan
dengan melakukan suatu perkumpulan yang mengundang wali murid, baik
pembicaranya berasal dari wali murid itu sendiri maupun dari sekolah tergantung
dari bidang keahlian masing-masing. Misalkan dalam sekolah tersebut terdapat
permasalahan bidang kesehatan bisa mengundang para wali murid yang ahli dalam
bidang tersebut, hal ini dilakukan agar wali murid bisa terlibat langsung dalam
program maupun kegiatan yang dilakukan oleh sekolah.
b.
Masyarakat
Salah satu kerjasama
yang dilakukan adalah dengan adanya kegiatan yang melibatkan langsung masyarakat hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya kegiatan yang secara tidak langsung mengundang para ahli maupun tokoh
masyarakat setempat.
BAB IV
HARAPAN DAN MIMPI MAHASISWA PESERTA KKL SEBAGAI CALON GURU DAN
MANAGER SEKOLAH YANG PROFESIONAL SERTA UNGGUL DI MASA YANG AKAN DATANG
Setelah
melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di SMP Islam Al-Azhar 14
Semarang maka harapan dan mimpi kami sebagai peserta KKL dan sebagai calon
guru, manajer sekolah yang profesional serta unggul di masa yang akan datang
adalah :
1.
Harapan kami SMP Islam Al-Azhar Semarang dapat menjadi cermin nyata
bagi kami para calon pendidik bahwa untuk membangun sistem pendidikan yang
bagus dan berprestasi sangat mungkin terjadi asal dibarengi dengan semangat
sungguh-sungguh.
2.
Dengan segudang prestasinya dapat menjadi cambuk bagi para calon
pendidik untuk menjadi lebih berinovasi lagi.Berani mengembangkan inovasi
kurikulum sendiri sesuai dengan kebutuhan.
3.
Kami berharap dapat mencontoh dan menerapkan strategi pembelajaran
yang menyenangkan bagi peserta didik,
4.
Kami berharap dapat mengadakan kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan tidak terbatas pada ruang kelas tetapi dapat juga diruang kelas,
selain itu walaupun sekolah yang dibangun bertaraf elite dan biaya masuknya
mahal, tetapi tetap menyediakan beasiswa bagi anak-anak orang yang kurang
mampu, agar semua kalangan masyarakat dapat memperoleh pendidikan yang layak.
Karena pendidikan adalah Hak bagi setiap orang.
5.
Dengan segudang prestasi yang dimiliki oleh guru dan siswa SMP
Islam Al-Azhar Semarang menjadi pembakar semangat kami untuk mewujudkan mimpi
besar kami menjadi guru profesional dan berkualitas.
6.
Semoga kami dapat mendidik siswa kami kelak menjadi lebih baik dari
yang ada pada SMP Islam Al-Azhar Semarang tentunya dengan menciptakan
inovasi-inovasi terbaru didunia pendidikan.
BAB
V
PENUTUP
Dari hasil Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) kami di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang pada tanggal 17
April 2014, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.
Pada prinsipnya pengelolaan pendidikan di SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang
sudah mengikuti kaidah-kaidah manajerial secara umum. Hanya saja untuk program
pembiayaan masih relatif tinggi sehingga tidak terjangkau dari kalangan bawah.
2.
Faktor yang menjadi pendukung manajemen pendidikan di SMP Islam
Al-Azhar 14 Semarang adalah adanya kerjasama yang sangat kuat dari pihak
sekolah dengan masyarakat, serta keberanian SMP Islam Al-Azhar dalam melakukan
inovasi-inovasi pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Qomar,Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Baru
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN
Gedung
SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang
Sistem pembelajaran di luar kelas
arang peserta didik)
Masjid SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang
Kantin
SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang
Toilet SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang
PENGESAHAN LAPORAN
Laporan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah
STAIN Pekalongan Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 di SMP Islam Al- Azhar
14 Semarang pada tanggal 17 April 2014 yang disusun oleh kelompok 9 ini telah
dikonsultasikan dan diketahui oleh Dosen Pembimbing dan disahkan oleh Ketua
Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan pada:
Hari : Kamis
Tanggal :24 April 2014
Pekalongan,
24 April 2014
Ketua Jurusan Pembimbing
(Drs.Moh. Muslih,
M.Pd, Ph.D.) (Ely
Mufidah, M.S.I)
NIP. 1967 07 17 1999 03 1 001 NIP. 1980 04 22 2003 12 2 002
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) DI
SMP
ISLAM AL-AZHAR 14 SEMARANG
Disusun
untuk memenuhi tugas Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Semester
Genap Tahun Ajaran 2013/2014
Disusun Oleh Kelompok 9:
Ketua : Shofatul Jannah (2021111183)
AnggotaKelompok :