Jumat, 07 Maret 2014

PUISI



 "MUNAJAH"

Aduhai, bagaimana diri akan membela di hadapan-Mu, ya Rabb?
Dengan apa pembelaan ini akan kulakukan, padahal setiap dzarrah diriku tak bisa luput dari penglihatan-Mu? Setiap kehendak yang tertanam dalam hatiku tak pernah luput dari pengawasan-Mu? Setiap keping dari perbuatanku tak bisa lepas dari ilmu-Mu? Kemana aku hendak berlari, sedangkan tak ada satupun tempat di semesta-Mu yang tidak Engkau ketahui?

Sungguh, betapa hinanya diriku di hadapan-Mu.
Walau aku timbang perbuatan baikku, itu tidaklah cukup berat bila dibandingkan dengan amal burukku.

Ampuni aku, Ya Allah........
Ampuni dosa-dosa dan kesalahanku.
Kasihanilah aku dan keterasinganku.
Temani kesendirianku. Hiburlah kesedihanku.
Tenangkanlah ketakutanku.
Anugerahkanlah padaku salah satu dari rahmat-Mu, yang dengannya aku merasa cukup dari menuntut kasih sayang kepada selain-Mu, serta gabungkanlah aku bersama orang-orang yang Engkau cintai.

Di depanku terbentang jalan yang bercabang.
Dua orang berdiri di samping masing-masing jalan itu.
Bila kuambil jalan yang satu,
maka harus kutinggalkan orang yang satunya di jalannya sendiri.
Bagaimana caraku memperoleh sebuah cinta, tanpa harus melukai cinta yang lainnya kepadaku?
Ya, Ilahi...
Hanya kepada-Mu aku bermohon. Aku tidak ingin melukai perasaan siapa pun dari hamba-
Mu. Maka aku bermohon kepada-Mu agar dia yang tidak mendapatkan cintaku akan terus mendapatkan hidayah, inayah, dan taufiq-Mu.
Sumber: munajah cinta 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar